Catatan di Waktu Senggang: Mengisi Akhir Minggu dengan Mancing

Kamis, 17 April 2014

Mengisi Akhir Minggu dengan Mancing

Akhir minggu lalu, setelah hiruk pikuk pemilu saya bersama anak saya Zidane, bapak mertua dan beberapa saudara mengisi liburan dengan kegiatan mancing di waduk Jangari Purwakarta. Kegiatan ini memang sudah kita rencanakan sebelumnya karena ingin mengajak bapak mertua yang memang sangat hobi mancing untuk menyalurkan hobinya tersebut. Biasanya beliau mancing bersama teman atau kakak ipar saya dengan mengendarai motor dari Cimahi ke Purwakarta, untuk kali ini saya ingin mengajak beliau mancing sambil rekreasi dan mengajak saudara dan teman beliau.

Kami berangkat dari Cimahi Jumat siang sekitar jam 15.15 dan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam untuk sampai di lokasi waduk Jangari. Setelah sampai di waduk kami pun melanjutkan perjalanan ke lokasi mancing dengan menggunakan perahu (kalau warga disana menyebut perahu dengan kata "bargas"). Biaya perahu adalah 15.000 per orang pulang pergi. Setelah 15 menit perjalanan dengan perahu menuju tengah waduk sampailah kami di lokasi pemancingan ditepi sebuah pulau kecil di tengah danau, sebagai tempat para pemancing adalah rangkaian rakit bambu yang disewakan. Tapi yang agak mengecewakan adalah rakit yang menjadi tempat kami mancing kondisinya sudah rusak disana-sini dan sangat kotor dan harga sewanya tetap sama dengan rakit yang lebih bagus kondisinya yaitu sebesar 10.000 per orang per hari, rakit yang lain sudah ditempati oleh pemancing yang lain. Ya sudah tidak apa-apa..... :-s.


Begitu semua barang diturunkan di rakit mulailah bapak mertua dan yang lain melakukan persiapan pemancingan, mulai dari menata umpan, menata dudukan joran dan lainnya sedangkan saya sendiri yang tidak hobi mancing dan niatnya hanya rekreasi, hanya melihat melihat kesibukan tersebut dengan asyik. Kata bapak mertua saya saat awal mancing adalah persiapan untuk mengumpulkan ikan agar mendekat ke area tempat kami mancing, caranya adalah dengan menebarkan pakan ikan yang dibuat dari campuran berbagai bahan yang saya sama sekali tidak tahu, bahan campuran yang saya kenali hanya satu yaitu telur bebek. Hasil penebaran pakan ini tidak bisa langsung dinikmati dengan terpancingnya ikan, hasilnya baru bisa dinikmati setelah beberapa lama.









Malampun menjelang dan kami mengisi malam sambil menunggu umpan disambar ikan, ada yang makan malam, ada yang sibuk mengolah umpan untuk persiapan mancing keesokan hari, SMS-an, sedangkan saya dengan anak saya Zidane menyibukkan diri dengan main PSP.... Malam semakin larut dan kamipun satu persatu tidur meskipun tidak nyaman karena rakit yang sudah rusak disana-sini.....tapi tetap waspada karena setiap saat ikan bisa menyambar umpan dan jika tidak diketahui maka alat pancing bisa tertarik oleh ikan dan hilang tenggelam di waduk. Selama malam itu beberapa ikan berhasil dipancing....lumayan untuk pembangkit semangat dan motivasi :).


Saat pagi menjelang maka kesibukkan dimulai, mulai banyak ikan yang berkumpul di lokasi mancing kami dan umpan pun mulai disambar. Ada 3 jenis ikan yang bisa dipancing di waduk ini , ikan mas, ikan nila dan kadang belut juga ikut terpancing. Ikan yang terpancing pun dalam berbagai ukuran ada yang masih kecil sebesar 2 jari tangan dan ada yang lumayan besar sebesar 2 telapak tangan tapi yang banyak terpancing oleh kami adalah yang sebesar telapak tangan...lumayanlah.




















Kegiatan mancing kami lakukan sampai menjelang sore, tepat pukul 18.00 kami pun pulang. Jumlah ikan yang kami dapat sekitar 10 kiloan, tidak terlalu banyak tapi lumayan maklum harus bersaing dengan pemancing lain yang ada disekitar kami. Badan lelah karena kurang tidur tapi saya puas bisa mengisi akhir minggu dengan kegiatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya......   :)






2 komentar :

  1. Mantap,mancing adalah suatu hobby positif.dengan mancing kita bisa melatih sifat sabar kita

    BalasHapus

host gator coupon Link Bait Service SEO Software