Catatan di Waktu Senggang: Peran Media Massa dalam Kemenangan Jokowi-Ahok

Rabu, 26 September 2012

Peran Media Massa dalam Kemenangan Jokowi-Ahok

Pilkada Gubernur DKI Jakarta telah selesai dan sesuai perhitungan suara melalui metode Quick Count dari berbagai lembaga survey pasangan Jokowi-Ahok berhasil memenangkan Pilkada Gubernur DKI Jakarta. Berbagai ulasan tentang kemenangan Jokowi-Ahok dari berbagai pakar dan tokoh banyak ditayangkan di media massa baik cetak maupun elektronik.
Disadari atau tidak kemenangan pasangan Jokowi-Ahok ditentukan juga oleh media massa karena media massa dapat mengarahkan opini publik berdasarkan isi atau berita yang dimuat. Berikut beberapa momen pemberitaan media massa yang mengangkat kepopuleran pasangan Jokowi-Ahok  yang otomatis meningkatkan elektabilitas mereka di  Pilkada Gubernur DKI Jakarta disamping pemberitaan mengenai pasangan  Jokowi-Ahok yang lain.

  1. Pemberitaan munculnya mobil ESEMKA. Kemunculan mobil ESEMKA yang merupakan hasil karya siswa beberapa SMK ini banyak mempengaruhi popularitas Jokowi. Seperti diberitakan di media massa Jokowi memberi apresiasi yang bagus terhadap mobil ESEMKA ini dengan menjadikan mobil tersebut sebagai mobil dinasnya. Jokowi juga memberi dukungan penuh saat mobil menjalani uji emisi sebagai syarat agar mobil ESEMKA tersebut bisa dipasarkan di Indonesia. Dengan pemberitaan tersebut popularitas positif Jokowi meningkat secara signifikan  di  seluruh Indonesia  karena baru kali ini seorang pejabat pemerintah mau menggunakan mobil hasil karya anak bangsa sebagai mobil dinasnya dimana biasanya pejabat pemerintah selalu menggunakan mobil mewah dari produsen mobil terkenal dunia. Momen kepopuleran Jokowi  ini rupanya bisa dilihat oleh PDIP sehingga PDIP pun menugaskan  Jokowi untuk bertarung di  Pilkada Gubernur DKI Jakarta
  2. Pemberitaan khutbah Rhoma Irama. Rekaman khutbah Rhoma Irama yang ternyata sampai di media massa juga mempengaruhi opini publik. Dalam rekaman tersebut Rhoma Irama menyinggung masalah kepemimpinan dalam konteks Islam dimana seorang muslim harus memilih pemimpin dari kalangan muslim juga dan contoh yang disampaikan Rhoma Irama adalah Pilkada DKI Jakarta. Pernyataan dari Rhoma Irama yang dimuat di media massa ini tentu menimbulkan pembicaraan hangat mulai dari yang pro sampai yang kontra dan hal ini justru membuat masyarakat lebih penasaran terhadap pasangan Jokowi-Ahok. Untuk memenuhi rasa penasaran tersebut masyarakat mulai mencari-cari apapun yang berhubungan dengan pasangan tersebut di berbagai media massa dan dalam proses tersebut bisa jadi masyarakat jadi tahu banyak hal-hal positif dari  pasangan tersebut yang berkenan di hati masyarakat dan hal ini mempengaruhi pilihan mereka di Pilkada     
  3. Pemberitaan pernyataan Fauzi Bowo. Pernyataan Fauzi Bowo saat meninjau korban kebakaran di Karet Tengsin  yang  diliput banyak media massa merupakan  blunder karena pernyataannya dinilai berbagai pihak sangat arogan. Hal ini tentu berpengaruh pada turunnya elektabilitas Fauzi Bowo dalam Pilkada. Bahkan dengan adanya pernyataan ini, PKS yang merupakan partai pendukung Fauzi Bowo sampai mengingatkan Fauzi Bowo agar hati-hati dalam membuat pernyataan di depan publik. Andai  saja Fauzi Bowo tidak mengeluarkan pernyataan tersebut di depan media massa atau pernyataan tersebut dilakukan tanpa ada media massa  yang meliput mungkin saja eletabilitas fauzi Bowo tetap terjaga
Selain faktor diatas, kemenangan Jokowi-Ahok juga ditentukan oleh sikap mereka di depan media massa. Pasangan tersebut tidak pernah tampil emosi dalam menyikapi "serangan" dari pihak lain. Hal tersebut semakin membangun citra mereka sebagai pemimpin yang tenang dan sabar dalam menghadapi segala persoalan.

Semoga dengan terpilihnya Jokowi-Ahok DKI Jakarta berubah menjadi semakin baik  dan mereka bisa mewujudkan janji-janji selama kampanye dan tidak mengecewakan masyarakat yang telah memilih mereka dalam Pilkada.  

6 komentar :

host gator coupon Link Bait Service SEO Software