Bagi kita yang bukan dari keluarga militer atau yang tidak punya saudara yang berkarier di militer, tentu sedikit gentar jika akan masuk ke instalasi militer atau markas militer. Terbayang wajah keras para personel yang ada di dalamnya, hal ini tercermin dari petugas piket yang biasanya berjaga di gerbang sebuah bangunan militer dengan senjata lengkap dan pandangan yang tajam kepada siapapun yang datang.
Namun jika kita datang ke komplek Brigade Infanteri (Brigif)15 Kujang II Cimahi setiap hari minggu maka kita akan menjumpai suasana yang jauh dari suasana militer, karena setiap hari minggu di tempat tersebut diubah menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat umum. Kita akan menjumpai suasana pasar kaget dengan segala aktivitasnya. Ya, sangat ramai penuh dengan pedagang yang menawarkan segala jenis barang dari pakaian, perabotan sampai makanan, semuanya ada.
Saat kita mulai masuk area Brigif 15 Kujang II Cimahi kita akan disambut petugas karcis parkir yang menarik biaya parkir sebesar Rp. 2000 untuk motor (kalau mobil tidak tahu berapa biaya parkirnya,tidak pernah pakai mobil karena sangat macet). Karena komplek militer maka petugasnya juga tentara tapi yang tidak sedang dinas.
Setelah melewati petugas parkir kita langsung menjumpai deretan lapak-lapak pedagang, dari pedagang pakaian, sampai pedagang perabotan rumah tangga. Setelah kira-kira 300 meter dari petugas karcis parkir kita akan sampai di jantung komplek Brigif dan merupakan pusat keramaian yaitu area stadion.
Di sekitar stadion ini dipenuhi juga bermacam-macam pedagang, dan karena saat ini menjelang puasa maka ada tambahan jenis pedagang dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yaitu pedagang kembang api. Di sudut barat stadion sebelah kiri menjadi pusat hiburan anak-anak. Permainan semacam korsel dan kereta api juga ada disini.
Di belakang balkon stadion yang berbatasan langsung dengan jalan tol Purbaleunyi kondisinya teduh sehingga banyak dimanfaatkan oleh pengunjung untuk duduk-duduk santai sambil makan dan bercengkerama bersama keluarga.
Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi untuk berkunjung ke komplek Brigif 15 Kujang II setiap minggunya bisa dipastikan keberadaan tempat wisata ini sangat berguna. Masyarakat membutuhkan sarana hiburan yang murah meriah dan bisa mencakup semua kalangan dari atas sampai bawah. Yang sedang tipis isi dompetnya bisa berjalan-jalan saja sambil berolah raga, bagi yang isi dompet tebal karena habis gajian bisa sekalian jajan dan membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga yang tentunya harganya lebih murah dibanding di toko ataupun bahkan pasar tradisional, yang penting kita bisa menawar.
Sungguh bagus ide mengubah sarana militer menjadi pusat hiburan rakyat insidentil setiap minggunya, sebuah simbiosis mutualisme. Masyarakat terpenuhi kebutuhan akan hiburan yang murah meriah dan bagi pihak Brigif juga mendatangkan keuntungan secara materi dan lebih bisa dikenal oleh masyarakat sekitar. Mungkin inilah wujud kemanunggalan ABRI dan rakyat (seperti slogan era Order Baru). (Tri Prasetyo Dumadi)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar